Karbohidrat dalam pakan mempunyai dua fraksi utama yaitu
serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Serat kasar mempunyai pengertian
sebagai fraksi karbohidrat yang tidak larut dalam basa dan asam encer setelah
pendidihan selama 30 menit. Analisa serat kasar ini tidak diperoleh fraksi
selulosa dan lignin sehingga fraksi-fraksi tersebut perlu diketahui secara
khusus untuk hijauan makanan ternak atau umumnya pakan berserat. Untuk
mengetahui fraksi selulosa dan lignin perlu dilakukan analisa lain yang lebih
khusus yaitu metode analis Van Soest . Peter J. Van Soest dari
USDA Beltville National Research, sekitar tahun 1965 mengembangkan prosedur
pengujian yang memisahkan serat kasar menjadi dua bagian, yakni Neutral
Detergent Fiber (NDF) dan Acid Detergent Fiber (ADF),
selanjutnya ADF diuraikan lagi menjadi Acid Detergent Lignin (ADL)
Metode Van Soest digunakan untuk
mengestimasi kandungan serat dalam pakan dan fraksi-fraksinya ke dalam
kelompok-kelompok tertentu didasarkan atas keterikatanya dengan anion atau
kation detergen (metode detergen). Kemampuan ternak ruminansia mencerna serat
kasar, maka dari analisis proksimat dikembangkan oleh Van Soest untuk
mengetahui komponen apa yang ada pada serat. Sistem analisis Van
Soest menggolongkan zat pakan menjadi isi sel dan dinding sel. Neutral
Detergent Fiber (NDF) mewakili kandungan dinding sel yang terdiri dari
lignin, selulosa, hemiselulosa, dan protein yang berikatan dengan dinding sel.
Bagian yang tidak terdapat sebagai residu dikenal sebagai Neutral
Detergent Soluble (NDS) yang mewakili isi sel dan mengandung lipid,
gula, asam organik, non protein nitrogen, pektin, protein terlarut, dan bahan
terlarut dalam air lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat datang, terimakasih sudah berkunjung.
Mohon gunakan bahasa yang sopan dalam berkomentar.
Jika ingin minta data postingan ini, silahkan chat pada kolom yang disediakan.
Terimakasih