Jumat, 09 Februari 2018

Laporan Manajemen Ternak Unggas

Gambar peternakan ayam ras Lombok Utara


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Peternakan merupakan subsector dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging, susu dan telur semakin meningkat. Hal ini seiring dengan meningkatnya  jumlah penduduk, tingkat pendidikan, kesadaran  masyarakat  akan gizi dan peranan zat-zat makanan khususnya protein bagi kehidupan, serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan hasil ternak, sehingga perkembangan sektor peternakan mamberikan dampak positif bagi masyarakat untuk peningkatan perbaikan gizi dan dampak positif bagi pelaku ternak yaitu meningkatnya kesejahteraan.
Ayam petelur merupakan salah satu jenis ternak unggas yang cukup berkembang. Menurut data kerugian juga sangat besar kemungkinan nya dan tidak sedikit usaha peternakan yang mengalami kerugian tersebut dan pada akhirnya menutup usahanya. Upaya memperoleh keuntungan yang besar dan berkelanjutan merupakan sasaran utama bagi semua kegiatan usaha termasuk di dalamnya usaha peternakan ayam petelur, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku usaha peternakan ayam petelur tersebut. Untuk mencapai sasaran tersebut perlu adanya langkah upaya, salah satu diantaranya dengan mengetahui kelayakan suatu usaha peternakan ayam petelur.
Prinsip manajemen perusahaaan menuntut agar baik dalam memperoleh maupun dalam menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.  Dengan demikian pembelanjaan perusahaan atau manajemen keuanagan tidak lain adalah manajemen untuk fungsi-fungsi pemebelanjaan. Dalam pengertian manajemen terkandung fungsi-fungsi perncanaan, dan pengendalian yang baik dalam menggunakan maupun dalam pemenuhan kebutuhan dana khususnya dalam perusahaan peternakan. 
2.1. Tujuan dan Manfaat Praktikum
2.1.2. Tujuan dari praktikum usaha ayam petelur.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1.      Untuk mengetahui berbagai aspek kegiatan usaha ekonomi peternakan yang merupakan faktor yang perlu dicermati dalam perencanan dan evaluasi usaha.
2.      Untuk mengkaji atau memperdalam usaha ayam petelur.
3.      Untuk mengetahui cara menyusun perencenan dan kalayakan proyek usaha di bidang peternakan ayam petelur.
2.1.2. Manfaat dari praktikum usaha ayam petelur.
Adapun Manfaat dari praktikum ini adalah:
1.      Agar mahasiswa dapat menganalisis ekonomi usaha ayam petelur
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui kelayakan pemeliharaaan ayam petelur
3.      Agar mahasiswa dapat menyusun perencanaan dan kelayakan proyek usaha di bidang pertenakan ayam petelur.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ayam petelur
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya.  Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak.  Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. (Aziz, 2007).  Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur.  Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat (Rasyaf, 2003).

2.2. Perkandangan
Kandang adalah lingkungan kecil tempat ayam hidup dan berproduksi, oleh karena itu dibutuhkan kandang yang nyaman dan berpengaruh terhadap kesehatan ayam serta hasil produksi yang maksimal (Abidin, 2003).   Kandang yang nyaman dipengaruhi oleh suhu lingkungan.  Apabila kandang lebih dari satu dengan umur yang sama maka kumpulan kandang tersebut disebut satu flock.  Kumpulan seluruh kelompok yang memenuhi suatu aturan sanitasi dan tata laksana peternakan disebut perkandangan Perkandangan, ruang staff, gudang, mess dengan segala fasilitas yang ada merupakan satu peternakan (Rasyaf, 2003).  

2.3. Pakan
Pakan yang diberikan pada ayam juga merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, sebab pakan yang kurang memenuhi standart mutu sebagai pakan ayam yang baik, dapat juga menjadi salah satu sebab ayam sakit, untuk itu agar dicapai efisiensi dan produktivitas yang optimal maka perlu adanya koordinasi antara pakan, pemeliharaan kesehatan dan program pengelolaan usaha (Marisukses 2015).  Pemberian pakan harus diberikan setiap hari sesuai dengan kebutuhan ayam, baik secara kuantitatif maupun kualitasnya.  Pemberian pakan yang salah dapat memicu stres dan defisiensi salah satu nutrisi sehingga ayam banyak menemui masalah Ayam membutuhkan sejumlah unsur gizi untuk hidupnya, misalnya bernafas, peredaran darah dan bergerak yang disebut kebutuhan hidup pokok selain itu unsur gizi dibutuhkan untuk produksi telur (Viternaplus 2012).

2.4. Kesehatan
Penyakit dalam pengertian umum dapat dinyatakan sebagai penyimpangan dari kondisi normal dari seekor hewan, penyakit juga dapat dikatakan sebagai perubahan kondisi normal dari seekor hewan yang disebabkan oleh jasad hidup. Bentuk pengobatan terpenting adalah pencegahan (preventif), yaitu suatu tindakan untuk melindungi individu terhadap serangan penyakit. Pencegahan penyakit merupakan cara yang paling baik dan murah dibandingkan pengobatan, pencegahan penyakit merupakan bagian dari tata laksana peternakan yang harus dilaksanakan oleh setiap peternak (Centralunggas 2010).
Tindakan pencegahan penyakit sering diabaikan peternak sehingga terjadilah penyakit. Tindakan pencegahan penyakit bertujuan menyelamatkan ayam dari gangguan penyakit (Rasyaf , 2003).  Penyakit adalah salah satu kendala dalam usaha peternakan sehingga sangat penting untuk diperhatikan. Penyebab penyakit dalam suatu usaha peternakan merupakan penyebab kegagalan seluruh usaha peternakan (Kamal sudrajat 2015)

BAB III
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
1.1.   Waktu dan tempat
Adapun waktu praktikum dilakukan pada hari Sabtu 16 Desember 2017,
Bertempat di Desa Sukadame Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.
1.2.   Materi praktikum
Adapun alat dan bahan yang digunakan dlam praktikum ini, antara lain :
   3.2.1.Alat
·      Kuisioner
·      Alat tulis
·      Kamera
3.2.2. Bahan
·      Kandang ayam petelur
1.3.   Metode praktikum
·      Survey lokasi kandang ayam broiler
·      Mencari pemilik kandang ayam broiler
·      Mewawancarai pemilik kandang ayam broiler
·      Mengambil foto-foto kandang, peralatan-peralatan, dan obat-obatan yang digunakan untuk ayam broiler.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM
4.1 Hasil Praktikum
  A. Latar Belakang Peternak
      1. Peternakan
1)      Nama peternakan                             : -
2)      Tahun berdiri Peternakan                : 2017
3)      Tempat Peternakan                          : Desa Sukadame Kecamatan Kayangan Kabupaten                                                             Lombok Utara.
4)      Umur Peternakan                             :  5 Bulan
      2. Identitas pemilik perusahaan
1)      Nama Pemilik                                : Muhamad Padil        
2)      Alamat Pemilik                             : Desa Sukadame Kecamatan Kayangan Kabupaten                                                          Lombok Utara.
3)      Umur Pemilik                                : 47 TAHUN
4)      Pendidikan                                                : SD
5)      Tanggungan                                  : 3 ORANG
  B. Pengadaan Peternakan
     1. Pengadaan Tempat Peternakan
1)      Modal Awal Peternak                     : 32.500.000/Ayam, 70.000.000/Kandang  dan                                                           Alsinak 
2)      Modal Berasal dari mana                : Modal sendiri
3)      Keadaan Awal Peternakan             : Rugi
4)      Keadaan Kandang Sekarang          : Rugi (saat kami kelokasi praktik/ Desember                                                           2017).
5)      Berapa Biaya Penyusutan               : -
     2. Pengadaan Bahan
1)      Dari Mana Mengambil Bahan         : Dibeli
2)      Berapa Biaya Pengadaan Bahan     :
  C. Produksi Peternakan
1)      Berapa Produksi rata-rata perhari    : ±110 Butir
2)      Berapa Produksi Perminggu            : ± 558 Butir
3)      Berapa Produksi Perbulan               : -
4)      Berapa Biaya Produksi Perhari       :
5)      Berapa Biaya Produksi Perminggu :
6)      Berapa Produksi Perbulan               :
 D. Perkandangan
1)        Bentuk kandang                             : Kandang baterai
2)        Tempat minum                                : Terbuat dari paralon
3)        Tempat pakan                                 : Terbuat dari paralon
 E. Pakan
1)        Formulasi ransum                           : jagung 48,4 % , dedak 19,3 %, dan konsentrat 32,3                                                           %.
2)        Pemberian pakan                            : pagi 60 % dan sore 40 %
3)        Jumlah pakan yang diberi setiap ekor ternak 110 g/ekor/hari

  D. Pemasaran
1)      Kemana Pemasaranannya                             : Lombok Utara dan Lombok Timur
2)      Berapa Banyak Tempat Pemasaran              : Beberapa pasar
3)      Berapa yang dikirim ketempat pemasaran   : Tergantung Pemesanan
4)      Berapa Biaya Pemasaran                              : -
E. Lain-lain
1)      Frekuensi Pemberian Pakan            : 2x/hari
2)      Penyakit yang diderita oleh Ayam  : -
3)      Kendala dalam Peternakan             : -
4)      Harga Pakan                                    : Jagung 4.200/kg, dedak 2.700/kg dan                                                            Konsentrat 1 Sak = 460.000 ribu                                 
5)      Limbah Feses                                  : 6000/karung (kami tidak dapat data valid tentang                                                            jumlah limbah, karena peternak tidak menghitung                                                            jumlah yang ditampung).
Ø  Analisis usaha
HD      =      100 %
                        =    100 %
            = 22 %
Ø  Penghitungan analisis usaha
v  Biaya tetap
Kandang : 260.000 Ribu
v  Biaya penyusutan : 62.000 Ribu
v  Biaya variabel
 Harga  Pakan  : 1.712.000 Ribu/ Minggu
Obat                 : 100.000
TOTAL             : 1.812.000
ü  PENDAPATAN : Rp.720.000 / Minggu. (data ini diambil saat ayam pada masa awal                                  bertelur).
Total Biaya Produksi
Total Biaya Produksi = (Biaya Tetap + Biaya Penyusutan) + Biaya Variabel
                                             = (Rp. 260.000 + Rp. 50. 000) + Rp. 1.812.000
                                             = Rp. 310.000 + Rp. 1.812.000
                                             = Rp. 2.122.000
Penerimaan (Pendapatan Usaha Telur kotor/Gross Farm In comes (GFI))
Produksi telur per 550 butir/ minggu : 18 terai
Jadi penjualan telur            : 18 terai × Rp. 40.000,00 = Rp.720.000 /Minggu
                                               Jadi penerimaan per minggu adalah Rp. 720.000
NFI (Net Farm In Comes)/Pendapatan Usaha Telur Bersih
NFI = Penerimaan - Total Biaya Produksi
                 = Rp. 720.000 -  Rp. 2.122.000
                 = Rp. -1.402.000
4.2. Pembahasan praktikum
     Kandang ternak adalah tempat yang digunakan untuk memelihara hewan ternak, tempat itu dapat berupa wadah, bangunan atau area bergantung pada jenis hewan yang akan diternakkan. (Anonim.2013)
Kandang baterai ayam petelur adalah kandang bentuk sangkar empat persegi panjang disusun berderet memanjang bertingkat dua atau lebih, setiap sangkar dapat menampung 1 atau 2 ayam dewasa.(anonim.2015). Berdasrakan hasil praktikum yang sudah kami bentuk kandang yang digunakan adalah kandang baterai. Bentuk kandang yang digunakan sesuai dengan  anonim 2015 sebelumnya. Kandang bateray yang digunakan terbuat dari bambu. Kandang di buat berupa panggung dimana kotoran ayam bisa langsung jatuh ke lantai. Berfungsi untuk  memudahkan dalam membersihkan kotoran dan sirkulasi udara menjadi lebih baik.Bentuk kandang dibuat memanjang dan di sekat - sekat kecil . Dalam satu sekat ditempati oleh satu ekor ayam.  Sedangkan tempat pakannya terbuat dari  paralaon dan tempak airnya terbuat dari paralon.
     Secara  makro  kandang  befungsi  sebagai  tempat  tinggal  ternak  agar terhindar  dari  pengaruh  cuaca  buruk  (hujan,  panas  dan  angin),  hewan  buas dan  pencurian.  Secara  mikro  kandang  berfungsi  sebagai    tempat  untuk menyediakan  lingkungan  yang  nyaman    agar  terhindar  dari  stress  sehingga kesehatan  ternak  dapat  terjaga  dan  produksi  dapat  maksimal    (Suprijatno dan Atmomarsono, 2005).
     Rasyaf, (1994) menyatkan bahwa Prinsip  dasar  pembuatan  kandang  ayam  petelur   yang harus  di  perhatikan untuk  menghadapi  kondisi lingkungan yang selalu berubah. Beberapa prinsip dasar tersebut antara lain sirkulasi udara di peternakan, kandang cukup sinar matahari pagi dan jangan sampai terkena sinar matahari sepanjang masa, permukaan  lahan  peternakan,  sebaiknya  kandang  di  bangun  dengan  sistim terbuka  agar hembusan angin dapat memberikan kesegaran di dalam kandang . 
Menurut anonim (2015) kelebihan atau keuntungan dari kandang baterai adalah ventilasi alamiah lancar sehingga ayam akan merasa nyaman, kemungkinan terjadi kanibal dapat dihindari, pengawasan ayam sakit lebih mudah diketahui, kontrol pakan dan produksi lebih mudah dilakukan, ayam tidak kehilangan energi, produksi telur selalu dalam kondisi bersih.
Kekurangan adalah investasi awal pembuatan kandang mahal, jika terlambat dalam membersihkan kotoran akan ada lalat dan bau, jika pakan kurang baik ayam akan mudah defisiensi nutrisi, mudah terjadi kelumpuhan, jika ayam dimasukkan sebelum waktunya karena otot-otot ayam masih terlalu lemah. Sebelum kandang battery terlebih dahulu harus dibangun bangunan utama berupa atas tiang dan atap berfungsi sebagai pelindung.
     Bakal sitasi sumarno Menurut Rasyaf, (1994) Tipe ayam petelur ada dua, yaitu  tipe  ringan dan  tipe  sedang. Ayam  tipe ringan khusus di kembangkan untuk bertelur  saja. Ciri-ciri  ayam petelur badan ramping, kecil, mata bersinar, dan bercengger  merah darah.  Ayam tipe ini dipelihara  untuk  di  ambil  telurnya    sehingga  bentuk  ayam  ini  relatif  kecil apabila  di  bandingkan  dengan  ayam  tipe  medium.  Ayam  tipe  medium  di kembangkan untuk produksi  telur dan di ambil dagingnya sehingga ayam  ini memiliki bobot badan lebih berat dari pada ayam tipe ringan.
Menurut Sudarmono, ( 2003) Ayam  petelur  memiliki  sifat  nervous  (mudah  terkejut  ),  bentuk  tubuh ramping,  cuping  telinga  berwarna  putih,  produksi  telur  tinggi    (200  butir  / ekor / tahun ), efisien dalam pengunaan ransum untuk membentuk telur, tidak memiliki sifat mengengram .
     Berdasarkan hasil praktikum pemberian pakannya 2 kali sehari dan pakan yang diberikan tidak banyak Cuma 110gr/ekor/hari. pemberian pakannya sesuai  Menurut Mulyantono dan Isman (2008), yang menyatkan frekuensi pemberian pakan  sering dan dalam  jumlah yang sedikit sangat bagus karena akan merangsang aktifnya organ dan hormon – hormon pencernakan. Jika pakan yang diberikan banyak maka pertumbuhan bobot badan ayam petelur akan bertambah sehingga badannya semakin gemuk. Jika ayam petelur tubuhnya gemuk maka produksi telur yang dihasilkan sedikit. Pemberian pakannya pada ayam petelur sedikit supaya bentuk badan ayam petelur tetap ramping dan produksi telurnya tetap.
Dari hasil perhitungan yang kami lakukan untuk saat ini, peternakan milik bapak muhamad padil masih mengalami kerugian yang dikarenakan ayam masih dalam proses belajar bertelur. Saat kami mengunjungi kelokasi kandang nampak masih sedikit ayam yang bertelur padahal saat itu kami pergi kekandang pukul 16:00 WITA.
Kami sangat kesulitan terhadap data yang kami dapatkan, karena kami menganggap bahwa data ini masih banyak kekurangan yang dikarenakan peternakan ini baru berumur 5 bulan. Sehingga tidak banyak data perhitungan yang dapat kami sajikan pada hasil dan pembahasan dalam laporan ini.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1.      Bentuk kandag yang digunakan adalah kandang baterai. Kandang bateray yang digunakan terbuat dari bambu. Kandang di buat berupa panggung dimana kotoran ayam bisa langsung jatuh ke lantai. Berfungsi untuk  memudahkan dalam membersihkan kotoran dan sirkulasi udara menjadi lebih baik.Bentuk kandang dibuat memanjang dan di sekat - sekat kecil . Dalam satu sekat ditempati oleh satu ekor ternak.  Sedangkan tempat pakannya terbuat dari  paralaon dan tempak airnya bentuk nepal.
2.      Kekurangan dari kandang baterai adalah investasi awal pembuatan kandang mahal, jika terlambat dalam membersihkan kotoran akan ada lalat dan bau, jika pakan kurang baik ayam akan mudah defisiensi nutrisi, mudah terjadi kelumpuhan, jika ayam dimasukkan sebelum waktunya karena otot-otot ayam masih terlalu lemah. Sebelum kandang battery terlebih dahulu harus dibangun bangunan utama berupa atas tiang dan atap berfungsi sebagai pelindung.
3.      Pemberian pakan ayam petelur 2 kali sehari dan pakan yang diberikan tidak banyak Cuma ±110gr/ekor/hari.
4.      Usaha peternakan milik bapak muhamad padil masih merugi, hal ini disebabkan ayam yang bertelur baru 22% dari jumlah ayam sebanyak 500 ekor ayam.
5.      Peternakan ayam milik bapak muhamad padil beranjak 5 bulan saat kami temui langsung ke lokasi.
6.      Usaha peternakan ayam ini belum bisa ditarik kesimpulan menguntungkan atau rugi, karena ayam belum bertelur sepenuhnya. Akan tetapi dari hasil perhitungan yang kami sajikan diatas bahwa usaha peternakan yang dilakukan oleh bapak muhamad padil akan mendapatkan keuntungan jika ayam sudah bertelur 87% sampai 100% yang mana pada pada situasi ini telur yang dihasilkan sudah dapat memenuhi untuk pengadaan pakan perharinya.
5.2. Saran
            Adapun saran yang dapat di berikan untuk pihak fakultas, sebelum melakukan praktikum sebaiknya diadakan asistensi kepada mahasiswa guna pembekalan atau pemberian kejelasan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Aziz, D. 2007. Mengenal Ayam Petelur. CV. Sinar Cemerlang Abadi, Jakarta
Abidin, Z. 2003. Meningkatkan Produktifitas Ayam Ras Petelur. Agromedia, Jakarta
Kamal sudrajat peningkatan produksi ayam petelur melalui menejmen pakan http://www.academia.edu/10108715/Peningkatan_Produksi_Ayam_Petelur_Melalui_Manajemen_Pakan Diakses tanggal 6/11/2015.
Marisukses 2015 memberi pakan ayam petelur  http://marisukses.com/waktu-memberi-pakan-ayam-petelur/ Diakses tanggal 6/11/2015.
Rasyaf, M. 2003. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Viternaplus 2012  pakan ayam petelur http://www.viternaplus.com/2012/11/komposisi-buat-pakan-ayam-petelur.html Diakses tanggal 6/11/2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang, terimakasih sudah berkunjung.
Mohon gunakan bahasa yang sopan dalam berkomentar.
Jika ingin minta data postingan ini, silahkan chat pada kolom yang disediakan.

Terimakasih

Popular Posts

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support