Gambar peternakan ayam ras Lombok Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar
belakang
Peternakan merupakan subsector dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging, susu dan telur semakin meningkat. Hal ini seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk, tingkat pendidikan,
kesadaran masyarakat akan gizi
dan peranan zat-zat makanan khususnya
protein bagi kehidupan, serta meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan hasil ternak, sehingga
perkembangan sektor peternakan mamberikan
dampak positif bagi masyarakat untuk
peningkatan perbaikan gizi dan dampak
positif bagi pelaku ternak yaitu meningkatnya kesejahteraan.
Ayam
petelur merupakan salah satu jenis ternak
unggas yang cukup berkembang. Menurut
data kerugian juga sangat besar kemungkinan
nya dan tidak sedikit usaha peternakan
yang mengalami kerugian tersebut dan
pada akhirnya menutup usahanya. Upaya
memperoleh keuntungan yang besar dan
berkelanjutan merupakan sasaran utama
bagi semua kegiatan usaha termasuk di
dalamnya usaha peternakan ayam
petelur, yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan bagi pelaku usaha
peternakan ayam petelur tersebut. Untuk
mencapai sasaran tersebut perlu adanya
langkah upaya, salah satu diantaranya
dengan mengetahui kelayakan suatu usaha peternakan ayam petelur.
Prinsip manajemen perusahaaan
menuntut agar baik dalam memperoleh maupun dalam menggunakan dana harus
didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Dengan demikian pembelanjaan perusahaan atau
manajemen keuanagan tidak lain adalah manajemen untuk fungsi-fungsi
pemebelanjaan. Dalam pengertian manajemen terkandung fungsi-fungsi perncanaan,
dan pengendalian
yang baik dalam menggunakan maupun dalam pemenuhan kebutuhan dana khususnya
dalam perusahaan peternakan.
2.1.
Tujuan dan Manfaat Praktikum
2.1.2. Tujuan dari praktikum usaha ayam
petelur.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui berbagai aspek
kegiatan usaha ekonomi peternakan yang merupakan faktor yang perlu dicermati
dalam perencanan dan evaluasi usaha.
2. Untuk mengkaji atau memperdalam
usaha ayam petelur.
3. Untuk mengetahui cara menyusun
perencenan dan kalayakan proyek usaha di bidang peternakan ayam petelur.
2.1.2.
Manfaat
dari praktikum usaha ayam petelur.
Adapun Manfaat dari praktikum ini adalah:
1. Agar mahasiswa dapat menganalisis
ekonomi usaha ayam petelur
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui
kelayakan pemeliharaaan ayam petelur
3. Agar mahasiswa dapat menyusun
perencanaan dan kelayakan proyek usaha di bidang pertenakan ayam petelur.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Ayam petelur
Ayam
petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari
ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur
cukup banyak. Tahun demi tahun ayam
hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. (Aziz, 2007). Arah seleksi ditujukan pada produksi yang
banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari
produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi
untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan
untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna
kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam
petelur cokelat (Rasyaf, 2003).
2.2. Perkandangan
Kandang adalah lingkungan kecil tempat ayam
hidup dan berproduksi, oleh karena itu dibutuhkan kandang yang nyaman dan
berpengaruh terhadap kesehatan ayam serta hasil produksi yang maksimal (Abidin,
2003). Kandang yang nyaman dipengaruhi
oleh suhu lingkungan. Apabila kandang
lebih dari satu dengan umur yang sama maka kumpulan kandang tersebut disebut
satu flock. Kumpulan seluruh
kelompok yang memenuhi suatu aturan sanitasi dan tata laksana peternakan
disebut perkandangan Perkandangan, ruang staff, gudang, mess dengan
segala fasilitas yang ada merupakan satu peternakan (Rasyaf, 2003).
2.3. Pakan
Pakan yang
diberikan pada ayam juga merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, sebab
pakan yang kurang memenuhi standart mutu sebagai pakan ayam yang baik,
dapat juga menjadi salah satu sebab ayam sakit, untuk itu agar dicapai
efisiensi dan produktivitas yang optimal maka perlu adanya koordinasi
antara pakan, pemeliharaan kesehatan dan program pengelolaan usaha (Marisukses 2015).
Pemberian pakan harus diberikan setiap hari sesuai dengan kebutuhan
ayam, baik secara kuantitatif maupun kualitasnya. Pemberian pakan yang salah dapat memicu stres
dan defisiensi salah satu nutrisi sehingga ayam banyak menemui masalah Ayam
membutuhkan sejumlah unsur gizi untuk hidupnya, misalnya bernafas, peredaran
darah dan bergerak yang disebut kebutuhan hidup pokok selain itu unsur gizi
dibutuhkan untuk produksi telur (Viternaplus 2012).
2.4. Kesehatan
Penyakit dalam pengertian umum dapat dinyatakan
sebagai penyimpangan dari kondisi normal dari seekor hewan, penyakit juga dapat
dikatakan sebagai perubahan kondisi normal dari seekor hewan yang disebabkan
oleh jasad hidup. Bentuk pengobatan terpenting adalah pencegahan (preventif),
yaitu suatu tindakan untuk melindungi individu terhadap serangan penyakit. Pencegahan penyakit merupakan cara yang paling baik dan
murah dibandingkan pengobatan, pencegahan penyakit merupakan bagian dari tata
laksana peternakan yang harus dilaksanakan oleh setiap peternak (Centralunggas 2010).
Tindakan pencegahan penyakit sering diabaikan peternak
sehingga terjadilah penyakit. Tindakan pencegahan penyakit bertujuan
menyelamatkan ayam dari gangguan penyakit (Rasyaf , 2003). Penyakit adalah salah satu kendala dalam
usaha peternakan sehingga sangat penting untuk diperhatikan.
Penyebab penyakit dalam suatu usaha peternakan merupakan
penyebab kegagalan seluruh usaha peternakan (Kamal sudrajat 2015)
BAB III
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
1.1.
Waktu dan tempat
Adapun
waktu praktikum dilakukan pada hari Sabtu
16 Desember
2017,
Bertempat
di Desa Sukadame Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.
1.2.
Materi
praktikum
Adapun alat dan
bahan yang digunakan dlam praktikum ini, antara lain :
3.2.1.Alat
· Kuisioner
· Alat
tulis
·
Kamera
3.2.2.
Bahan
· Kandang
ayam petelur
1.3.
Metode
praktikum
· Survey
lokasi kandang ayam broiler
· Mencari
pemilik kandang ayam broiler
· Mewawancarai
pemilik kandang ayam broiler
· Mengambil
foto-foto kandang, peralatan-peralatan, dan obat-obatan yang digunakan untuk
ayam broiler.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PRAKTIKUM
4.1 Hasil Praktikum
A. Latar
Belakang Peternak
1.
Peternakan
1) Nama
peternakan : -
2) Tahun
berdiri Peternakan : 2017
3) Tempat
Peternakan : Desa
Sukadame Kecamatan Kayangan Kabupaten
Lombok
Utara.
4) Umur
Peternakan : 5 Bulan
2. Identitas pemilik perusahaan
1) Nama
Pemilik : Muhamad
Padil
2) Alamat
Pemilik : Desa
Sukadame Kecamatan Kayangan Kabupaten
Lombok
Utara.
3) Umur
Pemilik :
47 TAHUN
4) Pendidikan :
SD
5) Tanggungan : 3 ORANG
B.
Pengadaan Peternakan
1. Pengadaan Tempat Peternakan
1)
Modal Awal Peternak :
32.500.000/Ayam, 70.000.000/Kandang dan
Alsinak
2) Modal
Berasal dari mana : Modal sendiri
3) Keadaan
Awal Peternakan : Rugi
4) Keadaan
Kandang Sekarang : Rugi (saat kami kelokasi praktik/ Desember 2017).
5) Berapa
Biaya Penyusutan : -
2.
Pengadaan Bahan
1) Dari
Mana Mengambil Bahan : Dibeli
2) Berapa
Biaya Pengadaan Bahan :
C. Produksi Peternakan
1)
Berapa Produksi rata-rata perhari : ±110 Butir
2)
Berapa Produksi Perminggu : ± 558 Butir
3)
Berapa Produksi Perbulan : -
4)
Berapa Biaya Produksi Perhari :
5)
Berapa Biaya Produksi Perminggu :
6)
Berapa Produksi Perbulan :
D. Perkandangan
1)
Bentuk kandang : Kandang baterai
2)
Tempat minum : Terbuat dari paralon
3)
Tempat pakan : Terbuat dari paralon
E. Pakan
1)
Formulasi ransum : jagung 48,4 % , dedak 19,3 %, dan konsentrat
32,3
%.
2)
Pemberian pakan : pagi 60 % dan sore 40 %
3)
Jumlah pakan yang diberi setiap ekor
ternak 110 g/ekor/hari
D. Pemasaran
1)
Kemana Pemasaranannya : Lombok Utara dan
Lombok Timur
2)
Berapa Banyak Tempat Pemasaran : Beberapa pasar
3)
Berapa yang dikirim ketempat pemasaran : Tergantung Pemesanan
4)
Berapa Biaya Pemasaran : -
E. Lain-lain
1)
Frekuensi Pemberian Pakan : 2x/hari
2)
Penyakit yang diderita oleh Ayam : -
3)
Kendala dalam Peternakan : -
4)
Harga Pakan : Jagung 4.200/kg, dedak 2.700/kg
dan Konsentrat
1 Sak = 460.000 ribu
5)
Limbah Feses : 6000/karung (kami tidak dapat
data valid tentang
jumlah
limbah, karena peternak tidak menghitung
jumlah
yang ditampung).
Ø Analisis usaha
HD =
100 %
=
100 %
= 22 %
Ø Penghitungan analisis usaha
v Biaya tetap
Kandang
: 260.000 Ribu
v Biaya penyusutan
: 62.000 Ribu
v Biaya variabel
Harga
Pakan : 1.712.000 Ribu/
Minggu
Obat : 100.000
TOTAL : 1.812.000
ü PENDAPATAN : Rp.720.000 / Minggu.
(data ini diambil saat ayam pada masa awal
bertelur).
Total Biaya
Produksi
Total Biaya
Produksi = (Biaya Tetap + Biaya Penyusutan) + Biaya Variabel
=
(Rp. 260.000 + Rp. 50. 000) + Rp.
1.812.000
=
Rp. 310.000 + Rp. 1.812.000
=
Rp. 2.122.000
Penerimaan
(Pendapatan Usaha Telur kotor/Gross Farm In comes (GFI))
Produksi
telur per 550 butir/ minggu : 18 terai
Jadi penjualan telur :
18 terai × Rp. 40.000,00 =
Rp.720.000 /Minggu
Jadi penerimaan per minggu adalah Rp. 720.000
NFI (Net Farm In Comes)/Pendapatan Usaha Telur Bersih
NFI = Penerimaan - Total Biaya Produksi
= Rp. 720.000 - Rp. 2.122.000
= Rp. -1.402.000
4.2. Pembahasan praktikum
Kandang
ternak adalah tempat yang digunakan untuk memelihara hewan ternak, tempat itu
dapat berupa wadah, bangunan atau area bergantung pada jenis hewan yang akan
diternakkan. (Anonim.2013)
Kandang baterai ayam petelur adalah
kandang bentuk sangkar empat persegi panjang disusun berderet memanjang
bertingkat dua atau lebih, setiap sangkar dapat menampung 1 atau 2 ayam
dewasa.(anonim.2015). Berdasrakan hasil praktikum yang sudah kami bentuk
kandang yang digunakan adalah kandang baterai. Bentuk kandang yang digunakan
sesuai dengan anonim 2015 sebelumnya. Kandang bateray yang
digunakan terbuat dari bambu. Kandang di buat berupa panggung dimana kotoran
ayam bisa langsung jatuh ke lantai. Berfungsi untuk memudahkan dalam membersihkan kotoran dan
sirkulasi udara menjadi lebih baik.Bentuk kandang dibuat memanjang dan di sekat
- sekat kecil . Dalam satu sekat ditempati oleh satu ekor ayam. Sedangkan tempat pakannya terbuat dari paralaon dan tempak airnya terbuat dari paralon.
Secara makro
kandang befungsi sebagai
tempat tinggal ternak
agar terhindar dari pengaruh
cuaca buruk (hujan,
panas dan angin),
hewan buas dan pencurian.
Secara mikro kandang
berfungsi sebagai tempat
untuk menyediakan lingkungan yang
nyaman agar terhindar
dari stress sehingga kesehatan ternak
dapat terjaga dan
produksi dapat maksimal
(Suprijatno dan Atmomarsono, 2005).
Rasyaf,
(1994) menyatkan bahwa Prinsip
dasar pembuatan kandang
ayam petelur yang harus
di perhatikan untuk menghadapi
kondisi lingkungan yang selalu berubah. Beberapa prinsip dasar tersebut
antara lain sirkulasi udara di peternakan, kandang cukup sinar matahari pagi
dan jangan sampai terkena sinar matahari sepanjang masa, permukaan lahan
peternakan, sebaiknya kandang
di bangun dengan
sistim terbuka agar hembusan
angin dapat memberikan kesegaran di dalam kandang .
Menurut anonim (2015) kelebihan
atau keuntungan dari kandang baterai adalah ventilasi alamiah lancar sehingga
ayam akan merasa nyaman, kemungkinan terjadi kanibal dapat dihindari,
pengawasan ayam sakit lebih mudah diketahui, kontrol pakan dan produksi lebih
mudah dilakukan, ayam tidak kehilangan energi, produksi telur selalu dalam
kondisi bersih.
Kekurangan adalah investasi awal
pembuatan kandang mahal, jika terlambat dalam membersihkan kotoran akan ada
lalat dan bau, jika pakan kurang baik ayam akan mudah defisiensi nutrisi, mudah
terjadi kelumpuhan, jika ayam dimasukkan sebelum waktunya karena otot-otot ayam
masih terlalu lemah. Sebelum kandang battery terlebih dahulu harus dibangun
bangunan utama berupa atas tiang dan atap berfungsi sebagai pelindung.
Bakal
sitasi sumarno Menurut Rasyaf, (1994) Tipe ayam petelur ada dua, yaitu tipe
ringan dan tipe sedang. Ayam tipe ringan khusus di kembangkan untuk
bertelur saja. Ciri-ciri ayam petelur badan ramping, kecil, mata
bersinar, dan bercengger merah
darah. Ayam tipe ini dipelihara untuk
di ambil telurnya
sehingga bentuk ayam
ini relatif kecil apabila
di bandingkan dengan
ayam tipe medium.
Ayam tipe medium
di kembangkan untuk produksi
telur dan di ambil dagingnya sehingga ayam ini memiliki bobot badan lebih berat dari
pada ayam tipe ringan.
Menurut Sudarmono, ( 2003)
Ayam petelur memiliki
sifat nervous (mudah
terkejut ), bentuk
tubuh ramping, cuping telinga
berwarna putih, produksi
telur tinggi (200
butir / ekor / tahun ), efisien
dalam pengunaan ransum untuk membentuk telur, tidak memiliki sifat mengengram .
Berdasarkan
hasil praktikum pemberian pakannya 2 kali sehari dan pakan yang diberikan tidak
banyak Cuma 110gr/ekor/hari.
pemberian pakannya sesuai Menurut
Mulyantono dan Isman (2008), yang menyatkan frekuensi pemberian pakan sering dan dalam jumlah yang sedikit sangat bagus karena akan
merangsang aktifnya organ dan hormon – hormon pencernakan. Jika pakan yang
diberikan banyak maka pertumbuhan bobot badan ayam petelur akan bertambah
sehingga badannya semakin gemuk. Jika ayam petelur tubuhnya gemuk maka produksi
telur yang dihasilkan sedikit. Pemberian pakannya pada ayam petelur sedikit
supaya bentuk badan ayam petelur tetap ramping dan produksi telurnya tetap.
Dari hasil
perhitungan yang kami lakukan untuk saat ini, peternakan milik bapak muhamad
padil masih mengalami kerugian yang dikarenakan ayam masih dalam proses belajar
bertelur. Saat kami mengunjungi kelokasi kandang nampak masih sedikit ayam yang
bertelur padahal saat itu kami pergi kekandang pukul 16:00 WITA.
Kami sangat
kesulitan terhadap data yang kami dapatkan, karena kami menganggap bahwa data
ini masih banyak kekurangan yang dikarenakan peternakan ini baru berumur 5
bulan. Sehingga tidak banyak data perhitungan yang dapat kami sajikan pada
hasil dan pembahasan dalam laporan ini.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Bentuk
kandag yang digunakan adalah kandang baterai. Kandang bateray
yang digunakan terbuat dari bambu. Kandang di buat berupa panggung dimana
kotoran ayam bisa langsung jatuh ke lantai. Berfungsi untuk memudahkan dalam membersihkan kotoran dan
sirkulasi udara menjadi lebih baik.Bentuk kandang dibuat memanjang dan di sekat
- sekat kecil . Dalam satu sekat ditempati oleh satu ekor ternak. Sedangkan tempat pakannya terbuat dari paralaon dan tempak airnya bentuk nepal.
2. Kekurangan
dari kandang baterai adalah investasi awal pembuatan kandang mahal, jika
terlambat dalam membersihkan kotoran akan ada lalat dan bau, jika pakan kurang
baik ayam akan mudah defisiensi nutrisi, mudah terjadi kelumpuhan, jika ayam
dimasukkan sebelum waktunya karena otot-otot ayam masih terlalu lemah. Sebelum
kandang battery terlebih dahulu harus dibangun bangunan utama berupa atas tiang
dan atap berfungsi sebagai pelindung.
3. Pemberian
pakan ayam petelur 2 kali sehari dan pakan yang diberikan tidak banyak Cuma ±110gr/ekor/hari.
4. Usaha
peternakan milik bapak muhamad padil masih merugi, hal ini disebabkan ayam yang
bertelur baru 22% dari jumlah ayam sebanyak 500 ekor ayam.
5. Peternakan
ayam milik bapak muhamad padil beranjak 5 bulan saat kami temui langsung ke
lokasi.
6. Usaha
peternakan ayam ini belum bisa ditarik kesimpulan menguntungkan atau rugi,
karena ayam belum bertelur sepenuhnya. Akan tetapi dari hasil perhitungan yang
kami sajikan diatas bahwa usaha peternakan yang dilakukan oleh bapak muhamad
padil akan mendapatkan keuntungan jika ayam sudah bertelur 87% sampai 100% yang
mana pada pada situasi ini telur yang dihasilkan sudah dapat memenuhi untuk
pengadaan pakan perharinya.
5.2. Saran
Adapun
saran yang dapat di berikan untuk pihak fakultas, sebelum melakukan praktikum
sebaiknya diadakan asistensi kepada mahasiswa guna pembekalan atau pemberian
kejelasan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz,
D. 2007. Mengenal Ayam Petelur. CV. Sinar Cemerlang Abadi, Jakarta
Abidin, Z. 2003. Meningkatkan
Produktifitas Ayam Ras Petelur. Agromedia, Jakarta
Centralunggas 2010
penjagaan kesehatan ayam petelur. http://centralunggas.blogspot.co.id/2010/05/penjagaan-kesehatan-ayam-petelur.html
Diakses
tanggal 6/11/2015.
Kamal sudrajat
peningkatan produksi ayam petelur melalui menejmen pakan http://www.academia.edu/10108715/Peningkatan_Produksi_Ayam_Petelur_Melalui_Manajemen_Pakan Diakses
tanggal 6/11/2015.
Marisukses 2015 memberi
pakan ayam petelur http://marisukses.com/waktu-memberi-pakan-ayam-petelur/
Diakses tanggal 6/11/2015.
Rasyaf,
M. 2003. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Viternaplus 2012 pakan ayam petelur
http://www.viternaplus.com/2012/11/komposisi-buat-pakan-ayam-petelur.html
Diakses tanggal 6/11/2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat datang, terimakasih sudah berkunjung.
Mohon gunakan bahasa yang sopan dalam berkomentar.
Jika ingin minta data postingan ini, silahkan chat pada kolom yang disediakan.
Terimakasih