Vape kerap dijadikan alternatif bagi perokok untuk menghilangkan
kecanduan dengan rokok konvensional. Vape, cenderung dinilai lebih aman
ketimbang rokok biasa yang mengandung nikotin dan tar yang berdampak buruk bagi
kesehatan.
Namun,
benarkah anggapan jika vape benar-benar aman? Medical News Today menuliskan,
jika vape dapat meningkatkan risiko penyakit tak menular seperti kanker dan
jantung melalui uapnya.
"Periset
di New York University School of Medicine menemukan, bahwa tikus yang terpapar
uap rokok elektrik mengalami kerusakan DNA di paru-paru, kandung kemih, dan
jantung, yang dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung,"
tulis laporan tersebut seperti dikutip iNews.id, Kamis (1/2/2018).
Itu adalah
riset yang dilakukan penulis Moon-shong Tang dari Departemen Pengobatan
Lingkungan di New York University School of Medicine, dan rekan-rekannya yang
melaporkan temuan mereka dalam Prosiding National Academy of Sciences.
Kerusakan
pada tikus tersebut, juga ditemukan pada sel-sel paru dan kandung kemih manusia
yang telah terpapar uap rokok elektrik selama 10 tahun.
Di samping
itu, vape juga tidak disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai
alat bantu berhenti merokok. Ditambah lagi penelitian Tang dan tim memberikan
bukti lebih lanjut tentang bahaya vape, setelah menemukan bahwa paparan uapnya
dapat merusak DNA hingga menyebabkan kanker dan penyakit jantung.
Dalam
penelitian tersebut, mereka mengekspos 10 tikus jantan ke uap vape yang
mengandung 10 miligram nikotin, di mana itu sebanding dengan apa yang dihirup
manusia. Tikus tersebut menghirup uap vape selama tiga jam per hari, lima hari
seminggu, dan selama 12 minggu.
Hasilnya, tikus
yang terpapar uap rokok elektrik menunjukkan kerusakan DNA di bagian hati,
paru-paru, dan kandung kemih. "Berdasarkan hasil ini, kami mengusulkan
rokok elektrik bersifat karsinogenik dan perokok jenis ini memiliki risiko
lebih tinggi daripada non-perokok untuk mengembangkan kanker paru-paru, kandung
kemih dan penyakit jantung," tulis laporan itu.
Meski
demikian, penelitian tersebut masih membutuhkan tindak lanjut yang lebih jauh
serta bukti-bukti lebih kuat untuk menyatakan secara resmi jika rokok elektrik
menyebabkan penyakit kanker dan jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat datang, terimakasih sudah berkunjung.
Mohon gunakan bahasa yang sopan dalam berkomentar.
Jika ingin minta data postingan ini, silahkan chat pada kolom yang disediakan.
Terimakasih