Rabu, 21 Maret 2018

Pakan Sapi Berbasis Jerami Jagung dan Rumput Laut


Pakan sapi dari jerami jagung dan rumput laut telah diramu oleh Erin Ryantin Gunawan dkk dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram dalam satu penelitian yang dilakukan. Tujuannya untuk optimalisasi integrasi sapi, jagung dan rumput laut guna mendukung program percepatan pengembangan ternak sapi Bumi Sejuta Sapi (BSS) di Nusa Tenggara Barat. Hasil studi ini kiranya dapat dimanfaatkan secara luas di daerah lain dan di luar program BSS NTB.
Kombinasi limbah jagung fermentasi dan rumput laut diharapkan menghadirkan pakan ternak sapi komersial berkualitas tinggi yang kaya nilai nutrisi dan masa simpan lebih lama, dengan harga yang terjangkau peternak. Dijelaskan, fermentasi merupakan salah satu cara meningkatkan daya cerna dan daya simpan pakan jerami jagung. Suplementasi dengan rumput laut dipilih karena rumput laut mempunyai kandungan nutrisi lebih lengkap dibandingkan dengan jerami. Rumput laut mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin A, B, C, D, E, dan K serta mineral seperti kalsium, selenium, besi, magnesium, natrium, dsb.
Kandungan beberapa unsur nutrisi rumput laut dibanding jerami jagung (dalam kurung) adalah sebagai berikut : karbohidrat 13,03% (jerami jagung 12,11%), protein 5,04% (6,20%), lemak 0,13% (2,65%), serat kasar 1,42% (25,58%), Ca 50,46 ppm (0,82 ppm), Fe 0,14 ppm (0,05 ppm), N 0,80 ppm (0,99 ppm), P 5,19 ppm (0,32 ppm), koloid karagenan 65,70% ( - ).
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah jerami jagung kering dengan kadar air 10-15%, rumput laut (Euchema spinosum), starter EM4, starbio, urea, molasses (yang diencerkan 10 cc dalam 1 liter air). Proses pengolahan dimulai dengan perlakuan fermentasi lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap udara. Proses fermentasi dilakukan di tempat teduh yang terlindung dari sinar matahari dan berlangsung selama 3 minggu.
Proses fermentasi jerami jagung berlangsung dalam 5 variasi perlakuan komposisi bahan starter, yakni : Pertama yang menggunakan urea + molasses (10 :1,5); Kedua, starbio + molasses (10 : 1,5); Ketiga, starbio + urea + molasses (10 : 1,5 : 1,5); Keempat, EM-4 + molasses (10 : 1,5); dan Kelima, EM-4 + urea + molasses (10 : 1,5 : 1,5). Setelah proses fermentasi, rumput laut kering yang telah dihaluskan dicampurkan pada jerami jagung terfermentasi pada perbandingan 1 : 10.
Pada pakan campuran itu dilakukan analisis kadar karbohidrat (gula pereduksi), protein, lemak, serat, mineral (Ca, Fe, dan P), lignin, selulosa dan hemiselulosa, serta keasaman. Uji organoleptik dilakukan terhadap warna dan bau pakan. Lalu diuji efek pemberian pakan pada sapi Bali jantan umur 18-24 bulan. Variabel yang diukur adalah perubahan lingkar dada dan panjang badan sapi dalam kurun waktu 5 minggu pemberian pakan campuran.
Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa jerami jagung hasil fermentasi berkualitas baik. Penampilannya serupa dengan yang pada keadaan segar, yaitu warna coklat kekuning-kuningan dengan aroma bau yang khas. Memiliki daya simpan lama hingga dua bulan, yakni kadar nutrisi tidak mengalami perubahan signifikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang, terimakasih sudah berkunjung.
Mohon gunakan bahasa yang sopan dalam berkomentar.
Jika ingin minta data postingan ini, silahkan chat pada kolom yang disediakan.

Terimakasih

Popular Posts

Definition List

Unordered List

Support