Dalam membedakan
sistem pencernaan antara ternak ruminansia dengan ternak non-ruminansia,
terdapat perbedaan yang paling signifikan mengenai ternak ruminansia dan ternak
non-ruminansia. Ruminansia berasal dari
kata ruminasi adalah proses pengunyahan kembali bahan makanan dari dalam rumen
ke dalam mulut ternak ruminansia yang disebut dengan lobus. Mulai dari
perbedaan kata, bisa dibedakan bahwa ruminansia melakukan proses ruminasi sedangkan
non-ruminansia tidak melakukan ruminasi.
Ditinjau
dari segi penyerapan sari-sari makanan, bahwa ternak ruminansia menyerap sari
makanan dilambung yang terdiri dari 4 bagian yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasmu, oleh karenanya ternak
ruminansia disebut dengan ternak poligastrik yaitu berlambung banyak. sedang
proses penyerapan sari makanan ternak non ruminansia berada pada secum, oleh
karenanya tidak heran makanan yang telah diserap sarinya akan keluar dengan
cepat.
Penjabaran
singkat diatas dapat dijadikan acuan oleh para peminat sabung ayam, yang mana
pemberian pakan penambah stamina harus diberikan terlebih dahulu sebelum ayam
akan diadu, karena proses penyerapan sari makanan berjalan lama hingga mencapai
secum barulah makanan akan akan diserap sari makanan yang dikandungnya.[1]
Proses
pencernaan ruminansia yaitu pencernaan secara mekanisme dimulut dengan bantuan
saliva (air lidah), pencernaan fermentatif didalam rumen dengan bantuan mikroba
rumen, dan pencernaan enzimatis pasca rumen (hidrolitik). Pencernaan mekanik merupakan pencernaan mengubah pakan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau sederhana. Pencernaan mekanik
dilakukan dimulut dengan bantuan gigi. Dalam pencernaan mekanik ada beberapa
tahap. Tahap-tahap tersebut adalah: (1) Prehension yaitu proses pengambilan
pakan, misalnya ternak sapi menggunakan bantuan lidah; (2) Mastikasi yaitu
proses pengunyahan pakan, dengan tujuan untuk memperkecil volume pakan; (3)
Salivasi yaitu proses membasahi pakan dengan saliva; dan (4) Deglutisi yaitu
proses penelanan pakan. [2]
Ternak sapi merupakan ternak memamah biak, pakan yang telah dimakan akibat dari
gerakan bolus pakan maka pakan dimuntahkan kembali kemulut untuk dilakukan
remastikasi, resalivasi dan redeglutisi. Pencernaan fermentatif merupakan
pencernaan yang menghasilkan produk yang jauh berbeda dengan senyawa asal.
Pencernaan ini membutuhkan bantuan atau peran dari mikroba. Contohnya adalah
protein setelah mengalami fermentasi berubah menjadi amonia. Pencernaan
hidrolitik merupakan pencernaan untuk menguraikan senyawa yang lebih kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Pencernaan ini umumnya dibantu oleh peran
enzim. Contohnya adalah protein dirubah menjadi asam amino dan lemak dirubah
menjadi gliserol dan asam lemak. Pakan ternak ruminansia khususnya hijauan
mengandung serat kasar yang tinggi. Contohnya pada rumput gajah, kandungan
ligninnya tinggi, akan tetapi mempunyai kandungan sellulosa dan hemiselulosa
yang dapat dicerna oleh ternak sapi menjadi energi. Hasil proses fermentasi
selulosa akan menghasilkan Acetat (C2), Propionat (C3),
Butirat (C4), H2, CO2 dan Methan (CH4).
Sedangkan hemiselulosa juga akan menghasilkan acetat, propionate, butirat, CO2,
format dan H2. Methan merupakan zat yang harus dibuang dari tubuh
lewat eruktasi. Degradasi selulosa dipengaruhi oleh kandungan lignin dan silika
dalam hijauan, lama digesta isi rumen dan berkembang serta tumbuhnya mikroba
rumen.[3]
Ternak non-ruminansia memiliki
lambung hanya satu atau sering disebut dengan istilah monogastrik. Namun dalam
pencernaannya terdapat proses. Pakan yang telah dimakan melalui beberapa
saluran pencernaan, setelah pakan masuk mulut dan melewati esophagus, pakan
menuju tembolok. Disini tidak ada proses khusus, hanya menyimpan pakan. Setelah
di proventikulus, tidak ada pencernaan material. Proventiculus memproduksi
gastric juice. Pepsin, suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan
hydrolic acid di sekresi oleh glanduler cell. Pada reruntuhan gizzard
tertinggal bila kosong, tetpai bila pakan masuk maka otot gizzard akan
berkontraksi. Kontraksi juga semakin cepat. biasanya gizzard mengandung
material yang bersifat menggiling seperti grit, karang dan batu kerikil.
Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui
saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa
menit tetapi pakan berupa material kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa
jam. Ketika pakan sudah mencapai usus halus, maka akan diadsorbsi. Berbagai
enzim yang masuk dalam saluran pencernaan ini berfungsi mempercepat dan
mengefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein dan lemak untuk mempermudah
proses adsorbsi (penyerapan sari makanan).
Pencernaan non ruminansia secara
enzimatik dilaksanakan oleh enzim-enzim yang terdapat dalam traktus
intestinalis. Enzim-enzim pencernaan tesebut dapat melakukan reaksi-reaksi pada
suhu tubuh alam larutan yang angat cair dan pH netral, reaksi-reaksi yang
membutuhkan lebih banyak kondisi kuat bila dilakukan dilaboratorium. Sejumlah
enzim disekresikan diberbagai saluran usus, enzim tersebut merombak zat-zat
nutrisi yang terdapat dalam bahan makanan kedalam satuan-satuan komponen.
Sebagian besar enzim mula-mula disekresi dalam bentuk prekursor yang tidak
aktif (zimogen) yang kemudian menjadi aktif setelah disekresi kedalam traktus
gastro-intestinus. Ada tiga golongan enzim yang disekresikan pertama
karbohidrase, karbohidrase bekerja pada pertautan glikosidik antara unit
monosakarida dan sifatnya spesifik. α-Amilase menghidrolisa pertautan pati 1,4
glikosidik dan glikogen, akan tetapi tidak dapat bertindak pada sellulosa.
Enzim protase menghidrolisa pertautan peptida, ada sejumlah enzim dalam
golongan ini, yaitu pepsin, rennin, tripsin, khimotripsin, karboksi, peptidae,
aminopeptidase, dipeptidase. Enzim-enzim tersebut menghidrolisa protein dan
peptida tertentu kedalam asam amino. Enzim lipase disekresi oleh getah
pankreas, menghidrolisa, lemak kedalam monogliserida dan asam lemak. Terdapat
pula sejumlah hidrolisis lengkap kedalam asam lemak dan gliserol yang angat
terbatas. α-Amilase menghidrolisa pati dan glikogen menjadi glukosa, maltosa,
dan dekstrin rantai pendek.
Bagian utama semua pencernaan
pada aneka ternak nonruminansia berlangsung didalam usus halus. Pencernaan pati
dimulai didalam mulut dan disempurnakan didalam usus halus. Glukosa hasil akhir
pencernaan pati, diserap dalam usus halus. Disakarida, maltosa dan sukrosa
dapat pula dicerna menjadi gula-gula sederhana didalam usus halus. Lemak
dicerna pula diusus halus. Pencernaan lemak memrlukan adanya garam-garam empedu
yang dihasilkan hati dan disimpan dalam kantong empedu. Empedu tersebut
dilepaskan bila kantong empedu dirangsang oleh adanya bahan makanan didalam
usus. Lipase pankreas mencerna trigliserida kedalam asam lemak dan
monogliseridase. Pankreas tersebut saling mempengaruhi dengan garam-garam
empedu untuk membentuk partikel-partikel mikro, disebut misel, yang melarutkan
produk pencernaan lemak, sehingga zat-zat tersebut dapat diserap. Lebih banyak
enzim dibutuhkan untuk pencernaan protein daripada untuk pencernaan zat nutrisi
lainnya. Hal tersebut disebabkan karena setiap enzim dikhususkan untuk
menghidrolisa pertautan-pertautan tertentu didalam molekul protein. Aksi
gabungan semua enzim tersebut pertama-tama memecah molekul-molekul protein
kedalam bagian-bagian lebih kecil, disebut peptida dan kemdian kedalam asam
amino. Asam amino adalah hasil pencernaan yang diserap tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat datang, terimakasih sudah berkunjung.
Mohon gunakan bahasa yang sopan dalam berkomentar.
Jika ingin minta data postingan ini, silahkan chat pada kolom yang disediakan.
Terimakasih