Berikut adalah contoh makalah yang
berisikan tentang sistematika pendirian dan pengelolaan usaha Mie gober,
yang merupakan milik bapak sumarno.
BAB I
PENDAHULUAN
- Identitas Usaha
- Jenis Usaha
Wirausaha merupakan suatu proses atau
cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil
atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau
menyewakan suatu produk barang atau jasa. Yang harus dimiliki seorang
pelaku usaha dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) antara lain
seperti skill (kemampuan), tekad (kemauan), modal, target dan tujuan,
dan tempat.
Bisnis kuliner (makanan) menjadi ladang
bisnis yang menarik minat banyak orang. Hal ini disebabkan peluang
bisnis pada sektor makanan lumayan menggiurkan. Selagi manusia
membutuhkan masih membutuhkan makanan maka peluang bisnis di
sektor makanansangat terbuka. Belum lagi aktivitas manusia yang tidak
puas dengan memasak sendiri tetapi ingin membeli makanan yang sudah
jadi. Namun sejalan dengan peluang bisnis makanan yang terbuka lebar
tersebut, pelaku usaha di sektor makanan juga tidak kalah banyaknya.
Sebagian menuai sukses sebagian lagi akhirnya gulung tikar karena
dagangan tidak laku.
Dalam penulisan makalah ini, penulis
memberikan sebuah contoh tentang seseorang yang bernama Bapak Sumarno
yang berani terjun dalam dunia wirausaha (dalam hal ini dagang) yang
bergerak dalam bisnis kuliner (makanan) yang menyajikan jenis makanan
seperti beberapa jenis mie ayam,bakso, dan aneka jenis es.
- Alamat Usaha
Usaha Bapak Sumarno ini diberi nama “Mie
Gober” yang beralamat di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II KM 12 No.
503 Kelurahan Sukodadi Kecamatan Sukarami Palembang.
- Bentuk Usaha
Bentuk usaha yang ditekuni oleh Bapak
Sumarno ini tergolong dalam usaha kecil. Hal itu dikarenakan bisnis
kuliner ini termasuk dalam kriteria usaha kecil, antara lain jenis
barang (dalam hal ini makanan) umumnya sudah tetap (tidak berubah-ubah),
lokasi / tempat usaha sudah menetap (tidak berpindah-pindah), dan
jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak (kurang dari tiga puluh
orang).
Selain itu, usaha Bapak Sumarno ini
sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, sudah
memenuhi persyaratan legalitas seperti surat izin, surat izin tempat
usaha (SITU), dan NPWP demi menjaga kelancaran usaha. Apabila dikemudian
hari terjadi hal-hal yang menyangkut legalitas usaha, tidak membuat
terganggunya operasional. Sedangkan sumber daya manusia (pengusaha)
diperoleh berdasarkan pengalaman dalam berwirausaha, bukan sumber daya
manusia yang terdidik dan terlatih secara khusus.
- Sejarah Usaha
Proses bisnis yang baik adalah
yang berangkat dari bawah lalu naik setahap demi setahap secara
konsisten. Selain itu butuh pengorbanan dan perjuangan yang besar untuk
sukses. Jatuh dan bangun dalam usaha bisnis merupakan hal yang biasa
terjadi. Namun sikap pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan suatu
usaha bisnis. Itulah kira-kira yang menjadi landasan Bapak Sumarno
pemilik ” Mie Gober”.
Pria kelahiran Gunung Kidul, 3 Juni 1976
ini hijrah ke Sumatra tahun 1981 dalam rangka program transmigrasi
lokal. Selepas SMA ia bekerja sebagai sales buku pelajaran hingga tahun
2001. Tak lama Bapak Sumarno alih profesi ikut membantu kakaknya membuat
dan menjual mie ayam di Sungai Lilin, Palembang. Setiap hari ia
menjajakan mie ayam dari desa ke desa hingga akhirnya Bapak Sumarno
memutuskan untuk membuka usaha sendiri.
Sejak itulah ia melakukan berbagai
terobosan, salah satunya ia terusik dengan urusan kuah mie ayam dan
bakso yang harus sering diganti karena kotoran dari aci. Sementara kalau
tidak sering diganti akan mengurangi citarasa mie dan kurang enak
dilihat. Di sisi lain, terlalu sering mengganti kuah akan merepotkan,
apalagi jika sedang banyak pembeli.
Setelah beberapa kali uji coba, ia pun
menemukan cara yaitu mencuci mie sebelum direbus. Jika mie dicuci, maka
tidak mengubah rasa mie dan air rebusan tidak cepat keruh, sehingga
tidak harus sering diganti. Paling tidak bisa bertahan sampai pemakaian
150 porsi. Selain itu pembeli juga berkomentar bahwa rasa mie menjadi
lebih enak. Walaupun agak sedikit merepotkan, namun yang terpenting
pelanggan merasa puas.
BAB II
PERENCANAAN USAHA
Langkah pertama setelah memilki ide
untuk memulai usaha, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah
membuat perencanaan. Hal ini berguna sebagai persiapan awal yang
memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan
manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan
yang bersumber dari luar. Pengertian dari perencanaan usaha adalah suatu
misi, usulan, operasional, finansial, strategi, peluang usaha yang
mungkin diraih dan kemampuan serta keterampilan pengelolaanya.
- Perencanaan Sumber Daya Kewirausahaan
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang
paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan
mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang
mengikuti suatu urutan tertentu. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas
dan mudah dimengerti, disesuaikan dengan kondisi yang ada namun harus
tetap pada tujuan yang ditetapkan.
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber
daya yang mampu mengkombinasikan antarasumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya modal. Jumlah orang yang memiliki jiwa
wirausaha, yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi
jumlah hasil produksi.
Menurut Bapak Sumarno, sebelum memulai
suatu usaha, seseorang yang berniat untuk melakukan usaha harus
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dengan matang. Diawali
dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha
baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Selain itu juga
memilih jenis usaha yang akan dilakukan, apakah di
bidang pertanian, industri, kuliner, jasa atau jenis usaha yang lain.
Seorang wirausahawan harus dapat
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek modal, produksi (menyangkut ketersediaan sumber daya alam),
sumber daya manusia (tenaga kerja), kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi setiap bulannya.
- Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi (Production Planning) adalah
salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan
pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,
membutuhkan daging sebanyak 5 kg, tepung kanji sebanyak 3 kg, minyak
goreng 3 liter, kecambah, arang, sawi, cabai, bawang, saus, kecap, dan
beberapa bumbu lainya. Mie Gober ini mulai buka pukul 09.00 WIB hingga
pukul 21.00 WIB. Oleh karena itu, belanja bahan-bahan dan pembuatan mie
ayam dan bakso dimulai pukul 05.00 WIB sampai 08.00 WIB. Setelah semua
selesai dikerjakan, baru kemudian warung dibuka.
Menurut Bapak Sumarno, proses pembuatan
bakso, mie dan bahan-bahan lainnya sangat diperhatikan seperti dalam
proses penakaran rempah rempah dan daging sapi, sampai bumbu rahasia
yang sangat menentukan cita rasa makanan yang akan dihasilkan. Sehingga
membutuhkan kecermatan dan kesabaran yang pada intinya, pembuatannya
membutuhkan sentuhan cinta sang peraciknya.
Selain itu, bahan-bahan yang digunakan
sangat banyak dijumpai di pasar tradisional maupun pasar modern,
sehingga tidak khawatir akan kehabisan stok bahan baku di pasaran. Yang
paling penting adalah bahan tersebut masih segar dan layak untuk diolah
menjadi makanan yang akan dijual sehingga menghasilkan makanan yang
berkualitas
Kebersihan tempat juga sangat
diperhatikan. Sehingga konsumen pun senang, nyaman, dan tidak perlu
khawatir dengan proses produksinya. Lokasi / tempat usaha yang strategis
dan calon konsumen, sangat mempengaruhi maju atau tidaknya suatu usaha.
- Perencanaan Pasar
Pemasaran merupakan ujung tombak dari
bisnis yang kita miliki. Sebagus apapun produk dari bisnis yang kita
miliki, tanpa pemasaran yang baik menjadi tidak ada artinya. Pemasaran
bisnis usaha kecil tidak semata-mata menjual hasil produksi, tetapi juga
menciptakan image bahwa produk kita baik dan berkualitas.
Di dalam mencapai target pemasaran,
menurut Bapak Sumarno ada beberapa hal yang harus dilakukan agar
pemasaran dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan target yang
diharapkan bahkan lebih. Beberapa hal tersebut antara lain :
- a) Menentukan lokasi / tempat usaha yang tepat (strategis)
- b)Selalu menambah pengetahuan,sehingga mampu mempromosikan kepada
konsumen tentang keunggulan bakso dan mie ayam kami dengan makanan lain
yang sejenis.
- c) Memiliki menu andalan yang menarik pelanggan
- d)Menetapkan harga makanan yang kami jual, yang mampu bersaing dengan makanan lain yang sejenis
- e)Kualitas pelayanan, seperti masalah keramahan, kebersihan, waktu penyajian makanan serta kualitas rasa makanan
- f)Tidak bosan belajar dari siapa saja agar bisa maju
- g)Menjaga kejujuran, kualitas makanan dan pelayanan yang kami berikan
- h)Selalu mencatat dan memantau perkembangan penjualan yang terjadi
dari hari ke hari, minggu ke minggu. Sehingga bila ada hambatan dapat
cepat ditanggulangi
- i)Selalu menjaga hubungan baik dengan para pelanggan
- j)Selalu mencari peluang baru, tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan saja
- k)Jangan lupa untuk selalu beribadah dan berdoa serta beramal
- Perencanaan Keuangan
Kondisi berwirausaha membutuhkan
perencanaan keuangan yang berbeda dengan seseorang yang berpendapatan
tetap. Dalam situasi ini, seorang wirausahawan dituntut untuk lebih
bijak dan disiplin mengelola keuangan. Dan yang terpenting, harus mampu
memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Dalam memulai dan
mengembangkan usaha ini, Bapak Sumarno mendapatkan modal usaha dengan
mengajukan peminjaman uang kepada bank.
Bapak Sumarno juga memiliki catatan
keuangan yang digunakan untuk mengetahui dengan pasti jumlah modal,
biaya operasional yang dikeluarkan, dan keuntungan yang diperoleh setiap
harinya. Selain itu juga, catatan keuangan tersebut berfungsi sebagai
kontrol atau untuk mengetahui kepastian keuntungan yang dapat digunakan
untuk keperluan sehari-hari dan bagian mana saja yang harus disisihkan
untuk ditabung dan digunakan untuk pengembangan usaha.
BAB III
PENGELOLAAN USAHA
- Gambaran Usaha
Bakso dan mie ayam merupakan salah satu
alternatif makanan yang begitu digemari oleh masyarakat. Untuk dapat
menikmati bakso atau mie ayam, tidaklah begitu sukar untuk ditemukan.
Dari hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (2007), sejumlah
produk pangan seperti mie basah, tahu, bakso, dan ikan positif
mengandung bahan pengawet formalin.
Mie Gober mencoba menyajikan suatu
alternatif dari hasil olahan bakso dan mie ayam yang bergizi tinggi,
tanpa penyedap dan pengawet. Melihat peluang pasar pada saat ini, usaha
ini menarik untuk ditekuni. Selain itu, konsumen juga dapat secara bebas
mengkonsumsi bakso dan mie ayam yang lezat dan juga sehat dalam jangka
panjang.
Mie Gober telah berdiri selama enam
tahun dan sekarang telah memiliki tujuh orang karyawan. Ketika memasuki
warung ini terlihat sebuah warung yang bersih dan rapi. Hampir setiap
lima belas menit pembeli datang silih berganti memesan mie ayam ataupun
bakso. Wajar bila dalam sehari rata-rata terjual 150 mangkok, dan hari
Sabtu Minggu bisa mencapai 200 mangkok. Tidak hanya itu, tidak sedikit
pelanggan yang sengaja datang meski harus menempuh jarak sejauh 2-3
kilometer. Padahal banyak warung mie ayam dan bakso yang lebih dekat.
Enak, bersih, dan pelayanan memuaskan,
mulai dari proses produksi hingga makanan siap saji. Itulah kiat Bapak
Sumarno pemilik ”Mie Gober”. Para karyawan yang melayani pembeli juga
memakai seragam yang unik untuk menunjukkan identitas dan ciri khas ”Mie
Gober” agar tampak bersih dan rapi.
Berikut daftar menu sekaligus harga yang ditawakan oleh Mie Gober :
Jenis makanan |
Harga |
Bakso Super Soker |
Rp 12.000,- |
Bakso Daging |
Rp 8.000,- |
Bakso Telur |
Rp 8.000,- |
Mie Ayam Pangsit |
Rp 7.000,- |
Mie Ayam Pangsit + Bakso |
Rp 10.000,- |
Jenis Minuman |
Harga |
Es Teler |
Rp 7.000,- |
Es Campur |
Rp 5.000,- |
Es Kacang Merah |
Rp 5.000,- |
Es Jeruk |
Rp 3.000,- |
Es Teh Manis |
Rp 3.000,- |
Jus Pokat |
Rp 7.000,- |
Jus Melon |
Rp 7.000,- |
Jus Mangga |
Rp 7.000,- |
Jus Jeruk |
Rp 7.000,- |
Sop Buah Segar |
Rp 7.000,- |
- Keunikan Usaha
Mie Gober menghasilkan bakso, mie ayam dan aneka jenis es yang memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
- Harga yang kompetitif
- Memiliki rasa yang lezat, bergizi tinggi, tanpa penyedap dan tanpa bahan pengawet
- Tempat makan yang nyaman, bersih, pelayanan yang mengutamakan dan memuaskan pelanggan
- Strategi Usaha
Dalam dunia bisnis, kita tidak dapat
memungkiri bahwa pasti akan ada persainganusaha. Baik usaha kecil maupun
usaha besar yang sudah menghasilkan keuntungan yang berlimpah. Apalagi
jika berbicara mengenai bisnis kuliner, sudah pasti persaingan yang ada
semakin banyak dan ketat. Konsumen disuguhkan berbagai jenis makanan
dengan bermacam-macam keunikan dan keistimewaannya. Maka dari itu, agar
bisnis yang kita bangun atau usaha yang sudah berjalan tidak tenggelam
di tengah persaingan, maka ada beberapa strategi bisnis kuliner dalam
menghadapi persaingan.
Menurut Bapak Sumarno, strategi yang selama ini diterapkan dalam usaha Mie Gober ini antara lain :
- Mempertahankan cita rasa dan meningkakan kualitas mie, bakso dan pelayanankepada pelanggan
- Biaya gaji dioptimalkan sesuai hasil produksi
- Pengembangan mesin pembuat mie maupun peralatan pendukung
- Tetap melakukan promosi walaupun bisnis telah berjalan
- Memanfaatkan kelemahan pesaing sebagai kelebihan bisnis kita
- Belajar dari pengalaman dalam dunia bisnis kuliner
- Menciptakan inovasi baru
BAB IV
PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan usaha yang dilakukan dalam
usaha Mie Gober ini untuk sementara terfokus dalam proses produksi dan
sumber daya manusia / tenaga kerja. Pengembangan usaha dalam proses
produksi dilakukan dengan cara menambah sarana dan prasarana serta
tenaga produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi, seperti
penambahan aset berupa peralatan dapur misalnya mesin untuk membuat mie.
Sehingga kapasitas dan kualitas produksi dapat ditingkatkan.
Langkah-langkah ini dilanjutkan dengan
meningkatkan sumber daya manusia / tenaga kerja yang merupakan
pengelola. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki harus sesuai dengan
kebutuhan usaha, jangan terlalu banyak sehingga menjadi tidak
efisien. Hal ini dijadikan strategi pengembangan produksi ke depannya
bagi usaha Mie Gober ini untuk dapat membuka cabang yang baru di lokasi
lain yang tak kalah strategis dengan pertimbangan dan perencanaan yang
matang.
BAB V
ANALISIS
Bisnis kuliner (makanan) menjadi ladang
bisnis yang lumayan menggiurkan. Selain menambah variasi makanan,
keberadaan Mie Gober ini juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Dampak positif tersebut antara lain dengan adanya Mie Gober ini,
membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar. Selain itu, juga dapat
menumbuhkan semangat wirausaha kepada masyarakat sekitar setelah
melihat perkembangan penjualan di warung Mie Gober ini.
Dengan melihat dari segi sumber daya
kewirausahaan, produksi, minat pasar dan keuangan, apabila Mie Gober ini
mampu mempertahankan cita rasa dan meningkakan kualitas mie, bakso dan
pelayanan kepada pelanggan maka peluang untuk terus mengembangkan usaha
semakin terbuka lebar.
Pengembangan usaha dapat dilakukan dalam
proses produksi dengan cara menambah sarana dan prasarana serta tenaga
produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Atau dengan cara
meningkatkan sumber daya manusia / tenaga kerja yang merupakan
pengelola. Sehingga diharapkan dapat membuka cabang yang baru di lokasi
lain yang tak kalah strategis.